Mitsubishi Eterna -The First Legend Indonesia Street Killerz-

DNA Galant VR-4 a.k.a Eterna juga diwariskan ke Lancer

Mungkin kata-kata di atas sedikit berlebihan bagi banyak orang karena beberapa mobil kencang jepang tahun 70an sudah ada yang masuk disini. Namun tidak bisa dipungkiri lahirnya legenda Mitsubishi sebagai mobil kencang berawal dari sini. Mitsubishi Eterna memang cukup tersohor di berbagai negara sebagai mobil reli. Ya, inilah mobil reli pertama mitsubishi sebelum digantikan generasi Lancer. Generasi ke tujuh dari keluarga besar Galant yang lahir pada tahun 1987 menggunakan platform yang sama digunakan untuk model generasi keenam dengan  mengadopsi gaya yang lebih tinggi dan bulat. Jujur, generasi ini memang lebih populer dibandingkan sebelumnya. Generasi ini memenangkan Japan Car of The Year pada tahun 1987 dan model GS menjadi Motor Trend’s Import Car of the Year pada tahun 1989. Di Amerika pada tahun 1989 penjualan Eterna (Galant) berdampingan dengan Sigma. Pada tahun 1991, Mitsubishi menyelesaikan pabrik fasilitas perakitan baru di Barcelona, Venezuela dan Eterna ini adalah salah satu model pertama yang diproduksi dan dijual sampai 1994 di bawah ZX, MF, MS dan nama MX, yang mengalami berbagai tingkatan peralatan dan transmisi. Mitsubishi Eterna juga dijual di Kanada dengan nama Dodge 2000GTX dan Eagle 2000GTX. Namun karirnya berakhir pada tahun 1992.

Generasi keenam ini juga yang pertama kalinya diluncurkan versi VR-4 , mobil ini adalah versi Eterna WRC produksi massal sekaligus mempublikasikan keikutsertaan Mitsubishi di World Rally Championship tahun 1988-1992. Mesin tersohor 4G63 DOHC dengan 2.0 liter, turbocharged dan transmisi 4WD kemudian diadopsi untuk Mitsubishi Lancer Evolution pertama dengan sedikit modifikasi, dan tetap di produksi lima belas tahun kemudian. Uniknya selain versi sport VR-4, juga ada versi sport dari Jerman yaitu dari tuner AMG sebelum dimiliki utuh dari Mercedes-Benz. Mitsubishi Galant (Eterna) AMG ini merupakan edisi terbatas berdasarkan model GTI-16V diperkenalkan pada tahun 1989,  dengan mesin yang telah di-upgrade ringan 170 hp dan bodykit yang unik, serta paduan roda & kulit interior. Versi Indonesia juga mengeluarkan edisi terbatas Eterna yaitu Eterna GTI dengan produksi sekitar 50 unit saja. Versi ini dilengkapi sistem AWD seperti VR-4 dengan strutbar melintang di kap mesin, juga rasio kompresi yang lebih besar karena perbedaan desain crankshaft dan piston.

Galant (Eterna) VR-4 versi WRC, pengaruhnya di ajang motorsport berkontribusi dalam image Eterna

Sebenarnya nama “Eterna” sendiri adalah nama Galant versi JDM, alias  Galant versi Jepang. Nama ini diperuntukkan untuk membedakan versi Jepang dengan versi luar. Pertanyaannya mengapa versi Indonesia mengadopsi nama Eterna? sebab image Galant saat itu belum begitu baik, sehingga diharapkan dengan nama Eterna penjualannya akan terangkat. Pada kenyataannya nama ini hanya bertahan selama 2 generasi, dari model 1984-1988 dan 1988-1993 sebelum akhirnya kembali menjadi Galant. Walau cuma bertahan 2 generasi tapi namanya memang melekat banget, ini berkat karakter street killer yang berasil dibangun PT. KTB serta momennya di ajang WRC.

Eterna GTI dalam kondisi original

Naah berikutnya adalah masalah plus-minusnya Eterna, ini opini gw bersama owner Eterna, monggo disimak :

Kelebihan Eterna :
+ Performa dan akselerasinya top banget, untuk kelas cc yang sama dengan putaran rpm yang sama, kecepatan yang dihasilkan Mitsubishi 20% lebih tinggi dari mobil jepang merk lainnya.

+ Sudut pandang pengemudi nyaman, kedua ujung kepalanya kelihatan jelas jadinya mudah mengambil patokan.

+ Interiornya lapang dan posisi duduk nyaman, meurut gw jarak jok depan dan belakang jauh.

+ Handlingnya emang mantab gan! tapi……..  tolong per dan shocknya diganti dulu ya, soalnya dibalik kelebihannya ada kekurangannya, lihat aja di bawah.

+ Body dan sasis memang kuat, dalam hal ini menonjol banget karakter versi WRC-nya.

Versi GTI dengan penambahan strutbar dan perbedaan mesin cukup signifikan

Kelemahan Eterna :

– Boros? Pastinya, perbandingannya sekitar 1:7-8. Kalo bawanya nyantai lumayanlah, “cukup irit”.

– Lash Adjuster (klep hidraulik pada mesin), Gejalanya ada bunyi kletek2 di mesin. Pada Eterna diharuskan menggunakan oli 10W/40 dan mengganti oil filter tepat waktu. Kalo telat dikit, klep nya rentan rusak… Harga klep nya 200rb an per pcs, ada 24 pcs!

– Airflow dan Idle Up Sensor, Gejalanya RPM naek turun ga tau kenapa, terutama kalo jarang service. Komponen ini sering rusak! banyak yang menyarankan untuk diservis, tapi klo udah  rusak, mendingan ganti baru. Karena kalo di servis ga akan tahan  lama… paling 2-3 bulan udah rusak lagi. Harganya 2,5 jutaan.

– Kaki-kaki Terutama balljoint, agak ringkih! Brake Pad mahal banget..

– Side skirt rata2 udah tidak mulus lagi.

Menurut gw dengan segala kelemahan dan kelebihannya, mobil ini masih patut diacungi jempol sebagai pelopor dari Indonesia Street Killerz. Bagi yang demam balap tapi menghiraukan kebiasaan mobil yang suka “jajan”, ini pilihan tepat.

Versi Tuner AMG merupakan Eterna yang cukup langka dan dicari-cari

bukti bahwa Tuner Mercedes Benz pernah meng-upgrade sang samurai

 

BTW bonus neh iklannya Mitsubishi Eterna versi Jepang….