Driving Impression (Mudik) with Toyota Kijang LGX 1.8 EFI

Baguslah LGX ini tidak mencirikan mobil rental. Aksesori banyak yang menjadi ciri khas mobil rental akan membuatnya terlihat seperti ondel-ondel

Yak, sudah lama sekali Libur Lebaran Idul Fitri tahun ini berlalu. Semangat lebaran pun sudah mulai pudar berganti dengan aktivitas pekerjaan yang telah menanti. Namun terlepas dari hal tersebut tentu kita masih ingat memori saat mudik bersama keluarga tercinta. Nah di Tahun 2011 ini kami mengadakan Impression Driving lagi walau sudah punya mobil di rumah. Mobil yang bernasib sial karena kami pinjam untuk pulkam untuk kali ini adalah Toyota Kijang LGX 1.8 EFI generasi terakhir (2005). Mobil dipinjam dengan jaminan motor Jupiter teman (jangan ditiru ya bos…==;) dan ongkos pinjam Rp.400 ribu @ hari. mahal? harap dimaklumi, kan lebaran. Kalo hari biasa duit segini bisa dapat Innova G atau Pregio, tambah 100 ribu dapat H-1. Mudik sengaja dilakukan malam hari agar mobil dapat berfungsi maksimal. Route tetap sama yaitu Yogyakarta – Madiun PP. Kami memulai start pada pukul 21.00, sudah dengan membeli makan-minum di indomaret dulu dan isi bensin Rp.150 ribu.

ngaso dulu di pom bensin solo, jarak yang tidak terlalu jauh membuat kami sedikit santai hehe..

Start cukup mulus di jalan Solo sampa dengan Prambanan, bisa dikatakan ramai lancar. Untuk mengakomodasi keluarga guyub seperti kami bisa dibilang ini memang mobil yang pas. Sudah teruji dari generasi Kijang Buaya sampai Kijang Innova, barang2 pun tidak terasa mengorbankan kabin. Oh ya, tipe tempat duduk Kijang ini lebih mengarah ke Theater seperti Honda Freed. Akibatnya, yang duduk di depan seperti duduk di kursi panas tapi yang duduk di belakang malah seperti duduk pakai kursi dingklik. Menilik dashboardnya memang ketinggalan zaman karena tata letak dashboard masih menuju ke segala arah, tidak mengutamakan pengemudi seperti zaman sekarang. Tetapi fitur yang diberikan cukup baik dengan pengontrol AC, Tape CD single DIN plus USB. Ia juga dilengkapi power window dan electric mirror.

Dari segi wajah tidak kalah dengan mobil masa kini, wew jadi kepincut nih…

Jalanan Yogya – Solo sebagian besar berkontur baik dengan model 2 jalur 4 marka ala Pantura sehingga jarang hambatan. Jalanan ini kami manfaatkan untuk mengetes akselerasi kijang ini, hasilnya? dia malah berdoa. Akselerasi Kijang LGX ini kurang baik, sehingga kami harus mewanti-wanti mobil yang akan diselip. Untuk masuk ke mode menyelip harus dilakukan dengan memindah gigi, tidak bisa hanya mengandalkan gas. Mobil susah maju walaupun dalam kondisi pedal to the metal. Disinyalir mobil ini disetting untuk mendapatkan top speed sehingga akselerasi bukan poin utama. Namun masalah handling mobil ini justru lebih baik daripada Innova, ia dapat meliuk dengan bebas saat kondisi ramai lancar.

Stage 2 akan diceritakan di sesi berikutnya…. cerita bersambung….

DATA DAN FAKTA

Merk: Toyota
Model: Kijang LGX 1.8 series (7K engine)
Transmisi: M/T 5 speed, A/T 4 speed with Electronic Controlled Transmission (ECT)
Tahun Pembuatan: 1997-2000 (kapsul gen I), 2000-2002 (kapsul EFI), 2002-2004 (kapsul EFI minor change)
Harga Baru: EFI 2004 terakhir gw beli th 161kt kena diskon 6 jt karena gw ngembat penghabisan stok sebelom generasi Innova, kalo kapsul gen I perusahaan oom gw beli tahun 1998 sekitar 125jt.
Harga Second (pada saat penulisan ulasan): 88-100jt (LGX kapsul Gen I), 100-125jt (LGX kapsul EFI), 125jt-135jt (LGX kapsul EFI minor change)

Spesifikasi Kendaraan: 1800cc carburated or fuel-injected, RWD, PS, PW
Power: 72HP (karbu), 80HP (EFI)
konsumsi BBM (premium) : 1:6.5-8 dalkot (kapsul gen I), 1:7-8.5 (kapsul EFI)
1:9-11 lukot (kapsul gen I), 1:10-13 (kapsul EFI)
sekolah kaki premium: 1:8.5-9 dalkot (kapsul EFI), 1:8-8.5 (kapsul karbu), 1:13-14 lukot (kapsul EFI), 1:12-13 lukot (kapsul akrbu)
akselerasi 0-100 kpj : 14 detik (kapsul karbu gw dulu uda maen mesin ), 15 detik (kapsul EFI setandar pabrikan)

sumber : kaskus.us